Jakarta - Pemerintah telah mengeluarkan tiga kali izin impor beras kepada Bulog. Pertama pada bulan Januari sebanyak 500 ribu ton, kemudian fase kedua 500 ribu dan saat ini sebanyak 1 juta ton. Sehingga total beras impor yang masuk ke Indonesia di tahun ini mencapai 2 juta ton. (detikFinance) 26 Agustus 2018
sebenarnya gue bukanlah orang yang mengikuti hal-hal kaya gini, karena sejujurnya suka bingung berita manakah yang sebenarnya benar? seringkali kita terkecoh dengan berita media, mungkin dia benar kita hanyalah salah menangkap karena perbedaan penafsiran dan pinter-pinteran bahasa yang mereka buat untuk meningkatkan rating mereka.
kalo dari kuliah yang gue denger si ya sebenernya stock padi yang ada sampai saat ini diluar impor (yang masih tersimpan di Bulog) masih bisa menghidupkan kita sampai satu tahun kedepan, kecuali adanya musibah-musibah yang tidak bisa dikendalikan seperti bencana alam dan kawan-kawannya. seriusan sih gue gak banyak paham kalo masalah yang kaya gini. yang gue kasihan itu lebih ke petani-petani kecil yang sering gue datangi ketika KKN mereka sangat miris.
Pertama, lahan yang selama ini mereka usahakan bukanlah lahan milik mereka sendiri, dengan pembagian 60:40 huhuhuh kebayang gak sih lu udah capek-capek ngolah tanah, nanem, ngerawat, dan penen cuma dapet 60% sedangkan yang punya gak ngapa-ngapain (bisa aja tanah warisan) dapet 40% syedih dengernya tuh.
Kedua, beras mereka jual dengan harga sangat murah kepada tengkulak karena mereka gakpunya pasar atau pelanggan yang tetap. gue lupa angka persisinya berapa seinget gue beda banget dengan harga-harga yang kite beli di warung biasanya paling murah 9.000/kg
saran gue sih kalo misal kalian kenal sama keluarga petani cobalah kalian beli produk dari mereka, hal itu akan membantu mengurangi kebutuhan beras yang dianggarkan pemerintah, karena kadang beras-beras petani kecil ini suka gak masuk perhitungan mereka gitu padahal lumayan buat 5 keluarga mah cukup. selain itu cobalah makanan pokok yang lain jangan bergantung dengan nasi, sebagai manusia kita harus bisa survive dengan keadaan yang terus berubah ini. masa nanti lu di Eropa nyari nasi? mahal banget gila (katanya). coba si ganti makanan pokok kalian dengan kentang, singkong, ubi dan apapun yang kalian mudah dapatkan disekitar kalian :) dengan begitu kita akan membantu mengurangi beban negara yang sudah sangat berat ini.....
cukup sekian opini gue, pengalaman gue dapatkan dari beberapa wawancara dengan
1. Petani di Desa Kendran, Gianyar, Bali
2. Petani Organik di Ngawi Organik Center (yang ini udah makmur)
3. Petani di desa Prianganjaya, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi
btw kalian kalo main-main ke daerah Gianyar cobain deh beras Bali, sungguh enak parah. kaya gue ga pernah nyobain beras seenak itu:") seinget gue sekilonya 30.000, tapi waktu itu gue dapet gratisssss:)
bonus foto aq di Tegallalang yang terasering hitz itu lho |
#polper2018
#panganberdaulat
Komentar
Posting Komentar
leave your comment in here!